Proses naturalisasi dua calon pemain untuk Timnas Indonesia U-20 menghadapi tantangan besar. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menyebutkan bahwa waktu menjadi kendala utama untuk merealisasikan kehadiran mereka di Piala Asia U-20 2025.
Erick Thohir menegaskan bahwa proses naturalisasi bukan hanya soal teknis, tetapi juga melibatkan banyak prosedur administratif yang memerlukan waktu cukup lama. “Kami berusaha keras untuk menyelesaikan proses ini, tetapi dengan tenggat waktu yang ada, kami harus realistis,” ujar Erick dalam wawancara terbaru.
Tantangan Administrasi
Kedua calon pemain ini dikabarkan memiliki potensi besar untuk memperkuat skuad Garuda Muda. Namun, proses naturalisasi tidak hanya memerlukan persetujuan dari pihak PSSI, tetapi juga melibatkan pemerintah, termasuk Kementerian Hukum dan HAM, serta Presiden RI.
“Proses naturalisasi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada tahap-tahap yang harus dilalui, mulai dari pengumpulan dokumen hingga persetujuan di level tertinggi. Kami harus mengikuti semua prosedur yang berlaku di Indonesia,” jelas Erick Thohir.
Waktu yang Mepet
Piala Asia U-20 2025 akan berlangsung pada awal tahun, dan proses persiapan tim harus dilakukan jauh-jauh hari. Hal ini membuat waktu menjadi tantangan utama. “Kalau waktunya terlalu mepet, kami harus mempertimbangkan ulang langkah ini. Kami juga tidak ingin mengorbankan persiapan tim secara keseluruhan hanya karena fokus pada naturalisasi dua pemain,” tambah Erick.
Saat ini, PSSI bersama pihak-pihak terkait tengah berupaya mempercepat proses administrasi. Namun, Erick mengingatkan bahwa keputusan final akan mempertimbangkan kondisi realistis di lapangan.
Alternatif Lain
Jika naturalisasi tidak dapat diselesaikan tepat waktu, Timnas Indonesia U-20 masih memiliki opsi untuk mengandalkan pemain-pemain lokal yang telah menunjukkan performa impresif di berbagai turnamen. Pelatih Timnas U-20, Shin Tae-yong, juga telah mempersiapkan strategi alternatif.
“Kami sudah memiliki daftar pemain lokal berbakat yang siap dipoles untuk tampil maksimal di Piala Asia U-20. Jika naturalisasi gagal, kami tetap optimistis dengan kekuatan pemain yang ada,” ungkap Shin Tae-yong.
Harapan dan Dukungan
Meski menghadapi kendala, Erick Thohir tetap berharap proses naturalisasi ini bisa selesai tepat waktu. Ia juga meminta dukungan penuh dari masyarakat Indonesia untuk terus memberikan semangat kepada Timnas U-20, baik dalam proses persiapan maupun saat berlaga di Piala Asia.
“Kami semua ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat agar proses ini berjalan lancar dan Timnas bisa tampil maksimal di ajang Piala Asia U-20 nanti,” tutup Erick.
Dengan semua tantangan ini, perjalanan Timnas Indonesia U-20 menuju Piala Asia U-20 2025 semakin menarik untuk diikuti. Akankah proses naturalisasi berhasil, atau justru pemain-pemain lokal akan menjadi andalan utama? Semua masih menjadi teka-teki yang dinanti jawabannya.