Sindir Gestur Angkuh Pep Guardiola, Jose Mourinho "Saya Sih Ogah Menang dengan 150 Dakwaan"

 


Rivalitas antara Jose Mourinho dan Pep Guardiola kembali memanas. Dalam konferensi pers terbaru, pelatih AS Roma tersebut melontarkan komentar pedas yang tampaknya ditujukan langsung kepada Guardiola, yang saat ini memimpin Manchester City.

"Setiap kemenangan harus diraih dengan kehormatan. Saya ogah menang kalau harus membawa beban 150 dakwaan di pundak," ujar Mourinho dengan nada sarkastis, membuat para jurnalis yang hadir tersenyum penuh arti. Meski Mourinho tidak secara eksplisit menyebut nama Guardiola, konteksnya jelas: sindiran ini merujuk pada dakwaan pelanggaran finansial yang masih membayangi Manchester City di Premier League.

Gestur Guardiola di Sorotan

Komentar ini muncul setelah gestur Guardiola di pinggir lapangan yang dianggap arogan saat City menang melawan Tottenham Hotspur pekan lalu. Guardiola terlihat bertepuk tangan ke arah tribun lawan dengan ekspresi puas, meski timnya telah mendapat banyak kritik terkait kasus hukum yang menimpa klubnya.

Menurut Mourinho, sikap semacam itu tidak mencerminkan sportivitas seorang pelatih. "Kemenangan tidak hanya soal mencetak gol. Ini soal menghormati lawan dan menjaga integritas permainan," tambahnya.

Rivalitas Lama yang Membara

Ini bukan kali pertama Mourinho dan Guardiola saling sindir. Keduanya telah terlibat dalam rivalitas panjang sejak masa mereka di La Liga, ketika Mourinho memimpin Real Madrid dan Guardiola di Barcelona. Kala itu, perseteruan mereka sering kali memanaskan laga El Clásico, baik di dalam maupun luar lapangan.

Namun, kali ini, Mourinho tampaknya sengaja memanfaatkan momen untuk menyerang Guardiola di titik paling lemah: reputasi City yang sedang dipertaruhkan.

Publik Terbelah

Komentar Mourinho ini memancing reaksi beragam. Sebagian penggemar mendukung Mourinho, menganggapnya sebagai suara keberanian yang melawan ketidakadilan dalam dunia sepak bola. Namun, penggemar City dan Guardiola membalas dengan menyebut Mourinho hanya iri karena dirinya tak lagi melatih klub papan atas di liga besar.

"Dia hanya mencari perhatian karena Roma-nya kesulitan bersaing di Serie A," komentar seorang penggemar di media sosial.

Terlepas dari pro dan kontra, satu hal yang pasti: Mourinho sekali lagi menunjukkan kemampuannya memancing kontroversi dengan kata-kata tajam yang menjadi ciri khasnya. Dengan laga Eropa yang semakin mendekat, apakah Guardiola akan merespons sindiran ini? Atau dia akan memilih diam dan membiarkan prestasi berbicara? Waktu yang akan menjawab.

Lebih baru Lebih lama