Gunung Everest, dengan ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut, adalah puncak tertinggi di dunia yang menjadi simbol bagi para pendaki dan pecinta alam. Terletak di perbatasan Nepal dan Tibet (China), Everest menarik ribuan pendaki setiap tahunnya. Namun, meskipun dikenal luas, ada banyak hal tentang Gunung Everest yang jarang diketahui orang. Dalam artikel ini, saya akan membahas beberapa fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui tentang raksasa Himalaya ini.
1. Tinggi Everest Terus Meningkat
Mungkin Anda sudah tahu bahwa Everest adalah gunung tertinggi di dunia, tetapi tahukah Anda bahwa ketinggiannya tidak tetap? Gunung Everest terus meningkat sedikit demi sedikit, meskipun perubahan ini sangat kecil dan berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Menurut data terbaru, Everest bertambah sekitar 4 milimeter per tahun akibat pergerakan lempeng tektonik India yang terus bergerak ke arah utara dan menabrak lempeng Asia.
Ketika pertama kali mendaki gunung ini, saya pernah berpikir, "Ini sudah cukup tinggi, apa yang masih bisa berubah?" Namun, ternyata bumi terus bergerak, dan Everest sedikit demi sedikit menjadi lebih tinggi. Rasanya aneh memikirkan gunung ini terus berkembang.
2. Ketinggian Everest Bervariasi Tergantung dari Mana Mengukurnya
Ada dua cara untuk mengukur ketinggian Gunung Everest. Salah satunya adalah dengan menghitung dari permukaan laut, dan yang lainnya adalah dari dasar laut hingga puncak. Beberapa ilmuwan, khususnya yang mengukur dengan cara kedua, berpendapat bahwa jika dihitung dari dasar laut yang sebenarnya, Everest tidak akan menjadi gunung tertinggi.
Pernah membayangkan bahwa ada gunung yang lebih tinggi dari Everest jika diukur dari titik dasar? Ini adalah salah satu hal yang membuat gunung ini begitu menarik: perspektif yang berbeda memberi gambaran yang berbeda pula.
3. Tantangan Tertinggi adalah Cuaca dan Ketinggian
Mendaki Everest bukan hanya soal mencapai puncak. Salah satu tantangan terbesar adalah ketinggian yang menyebabkan berkurangnya oksigen. Di puncak Everest, kadar oksigen hanya sekitar sepertiga dari apa yang kita hirup di permukaan laut, yang berarti pendaki sering kali harus menggunakan tabung oksigen. Selain itu, suhu yang sangat rendah dan cuaca ekstrem di ketinggian membuat setiap langkah di atas Everest menjadi perjuangan besar.
Saya masih ingat saat pertama kali membaca tentang pendaki yang mencapai puncak tanpa oksigen tambahan. Saya hampir tidak percaya, karena suhu di sana bisa mencapai -60°C, dan angin bisa bertiup dengan kecepatan yang mematikan. Ini membuat Everest bukan hanya gunung tinggi, tetapi juga penuh dengan bahaya yang tak terduga.
4. Banyak Pendaki Tewas di Everest, Dan Mereka Tidak Dapat Dikeluarkan
Gunung Everest dikenal sebagai "kuburan tertinggi di dunia" karena banyaknya pendaki yang meninggal selama upaya mendaki. Tragisnya, sebagian besar dari mereka tidak dapat dikeluarkan karena kondisi yang sangat ekstrem di puncak. Beberapa mayat bahkan menjadi penanda bagi pendaki lain yang melanjutkan perjalanan mereka. Salah satu yang paling terkenal adalah "Green Boots", mayat seorang pendaki yang ditemukan di dekat jalur utama dan menjadi titik acuan untuk para pendaki.
Saya merasa tercengang ketika pertama kali mendengar bahwa tubuh pendaki yang meninggal bisa tetap berada di sana selama bertahun-tahun, menjadi semacam penanda tak resmi di jalan menuju puncak. Ini adalah sisi kelam dari upaya untuk mencapai puncak dunia.
5. Everest Memiliki Banyak "Rute" untuk Mendaki, Tapi Rute Utama yang Paling Populer adalah dari Nepal
Meskipun Everest berada di perbatasan Nepal dan Tibet, rute pendakian yang paling banyak digunakan adalah melalui sisi Nepal. Rute ini lebih mudah diakses, dan memiliki infrastruktur yang lebih baik untuk mendukung pendaki, termasuk jalur pendakian yang lebih jelas dan lebih banyak petunjuk serta pemandu lokal yang berpengalaman.
Namun, meskipun lebih banyak orang yang mendaki melalui Nepal, sisi Tibet juga memiliki tantangan tersendiri, dengan jalur yang lebih terjal dan kondisi cuaca yang lebih ekstrem.
6. Ada Puncak Kecil di Everest yang Disebut "Puncak Selatan"
Puncak utama Everest adalah tempat yang sering menjadi tujuan utama para pendaki, namun ada puncak kecil di sebelahnya yang disebut "Puncak Selatan". Ini adalah titik yang sedikit lebih rendah dari puncak utama, tetapi masih cukup tinggi untuk memberikan pemandangan yang luar biasa.
Ketika saya mendengar tentang "Puncak Selatan" untuk pertama kalinya, saya merasa terkejut bahwa ada titik lain yang cukup tinggi di dekat puncak utama yang jarang disinggung. Beberapa pendaki bahkan menganggapnya sebagai alternatif yang lebih aman jika cuaca buruk menghalangi pendakian ke puncak utama.
7. Pendakian Everest Mulai Mengalami "Overcrowding"
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang yang mencoba untuk mendaki Everest, sehingga menyebabkan kepadatan pendaki di jalur utama. Pada tahun 2019, misalnya, gambar-gambar yang memperlihatkan antrean pendaki di dekat puncak Everest menghebohkan dunia. Meningkatnya jumlah pendaki ini membuat risiko kematian lebih besar, karena waktu yang terbatas di zona kematian (di atas 8.000 meter) dan ketergantungan pada oksigen tambahan.
Pemandangan antrean panjang di Everest bukan hanya mengejutkan, tetapi juga menggugah pikiran tentang bagaimana upaya manusia untuk "menaklukkan" alam sering kali datang dengan biaya yang sangat tinggi. Beberapa orang bahkan berpendapat bahwa "mendaki Everest" sudah menjadi semacam olahraga elit, yang terkadang mengorbankan keselamatan demi prestise.
8. Gunung Everest Dapat Mengalami Gempa Bumi yang Memengaruhi Jalur Pendakian
Gempa bumi besar di Nepal pada tahun 2015 memiliki dampak besar pada jalur pendakian Everest. Gempa tersebut menyebabkan longsoran salju yang menewaskan banyak orang dan menutup jalur pendakian untuk sementara waktu. Kejadian ini menunjukkan bahwa Everest bukan hanya menghadapi tantangan dari cuaca dan ketinggian, tetapi juga dari pergerakan bumi yang dapat mengubah segalanya dalam sekejap.
Ketika mendengar tentang gempa Nepal dan dampaknya pada Everest, saya merasa ngeri membayangkan bagaimana bencana alam yang tak terduga bisa mengubah segalanya dalam hitungan detik. Ini mengingatkan saya betapa rapuhnya kehidupan manusia di hadapan kekuatan alam yang luar biasa.
Kesimpulan
Gunung Everest memang luar biasa, namun di balik keindahan dan tantangannya, ada banyak fakta menarik yang lebih kompleks. Dari peningkatan ketinggian yang konstan hingga kepadatan yang semakin meningkat, Everest adalah tempat yang terus menantang dan menakutkan. Bagi pendaki, mendaki Everest lebih dari sekadar mencapai puncak. Ini adalah perjalanan untuk menghadapi alam dengan segala kekuatan dan misterinya.